Powered By Blogger

Rabu, 27 Januari 2010

- ketenangan -



Tak terasa waktu berjalan begitu cepat.. Tapi aku merasa masih diam di tempat.. Aku mendapatkan sapaan dari KESEMPATAN, dia mengajaku untuk berjalan bersama. Tapi aku hanya sekedar menerima sapaan dengan tangan menyaut kepadanya..


Aku terus berjalan, tapi terasa diam di tempat. Aku memikirkan hal yang masih mengganjal di pikiranku. Apakah itu? hanya memikirkan seorang teman yang bernama KETENANGAN. Sejak lama memang beliau tidak menyapaku.. entah pergi kemana..


Aku ingin mencari KETENANGAN tapi aku tak tau tempat dan bentuk rupa KETENANGAN itu sendiri. Yang kutahu adalah sepucuk kertas yang dititipkan oleh KETENANGAN padaku setelah sekian lama. “IKHLAS” itulah yang dituliskan..


Aku membaca tulisan itu sambil duduk, berhenti sejenak dan melanjutkan untuk berjalan lagi. Saat kurasa aku lupa kata yang tertulis tadi, aku kembali duduk dan membaca.


Mungkin orang mengira aku orang pecundang. Hahahaha.. kadang pula aku menganggap diriku seorang PATUNG PECUNDANG RAKSASA. Bahkan mungkin orang mengira aku orang yang bodoh, terlalu bodoh untuk mengingat 2 suku kata tadi “IKHLAS”.


Ketika aku sadar, aku harus pergi menjemput REVOLUSIONER. Dan aku memang melihat dia berada di depanku, tapi dengan menghujam balik dengan hakim-hakim yang tertuju langsung mukaku


Aku mungkin telah rusak, begitu lemah aku terbuat. Aku ingin TERIAK, tapi merasa tak sempurna bagian-bagian tubuhku.. Aku ingin BERLARI, tapi merasa tak punya waktu yang kosong..


Akhirnya.. aku hanya berhenti, menyusun kembali bagian-bagian tubuhku yang pecah dan rusak. Sejenak memandangi kertas bertuliskan “IKHLAS” itu yang mulai usang.


Para WAKTU dengan angkuhnya pergi berjalan tanpa menghiraukan ada nafas yang terengah-engah disampingnya. Mereka hidup di wilayah seantero jagat raya ini dengan gaya mereka sendiri.. Dengan paradigma-paradigma yang tak ku mengerti apa maksudnya.. Dengan kebiasaan yang membosankan..


Aku tak mampu berjalan di depan, karena aku tak bisa memimpin dengan kondisiku yang tak utuh. Aku tak mampu berjalan di belakang, karena aku mungkin tak bisa mengikuti apa yang di ucapkan seseorang di depanku.


Aku ingin berjalan bersama waktu, aku ingin bersahabat dengan waktu.. Tapi terlalu sombong buatku..


Dan aku hanya mempunyai kertas tadi yang dititipkan KETENANGAN..

4 komentar:

  1. tingkatkn prestasi karya tulis Qm.
    aQ salut dgn hsil coretan tnganmu
    aQ bangga dng karyamu.hingga ku tak sanggup lg menahan air mata yang ingin berlinang krn bangga dan terharu pada krya anak bangsa.
    aQ bru sdar ternyata krya anak bangsa lbh dari segalanya.itu semua di krnakn hsil tulisn dan pkiranmu.
    tp 1 yng ingin aQ tanyakn apa isi dari tulisanmu itu adalah jeritan hatimu ????
    Q butuh jawabanmu skrg.

    BalasHapus
  2. apa yang sedang aku rasa, maka itu yang aku tulis..

    BalasHapus
  3. Bnar2 mengesankan membaca tulisan ini.sbuah kalimat abstrak yg ikut menampar siapa yg membaca.entah anda ini trlahir dr sesosok pnulis atau bukan,tp tlsan ini cukup mmbuat saya bfkr..
    Lanjutkan

    BalasHapus
  4. kEtEnangan..tERLiHat sMpLe..tp sSwtU yg suLit uNtk d dpt..
    tULisaN'y kERen bgt..
    skRNg aku ga pRLu ngELuaRin buDgEt bNyk tUk bLi bukU..coZ aku bsA bCa tULisan kM..
    v msh pEnasRn ma nvL km..pst keRen bgt

    BalasHapus