Powered By Blogger

Senin, 13 September 2010

untuk sesuatu bernama KITA









Memandang laut seperti ini, aku selalu suka. Tak butuh kata karena. Tak butuh kata mengapa. Hanya cukup melibatkan hati dan ia dibuat tentram karenanya. Mungkin, jikapun nanti ada alasan, itu tidak akan cukup merangkum semua rasa yang bergelora di sana, di sebuah ruang yang dalamnya bersiliweran nama-nama, angka-angka, atau berbagai rupa rasa yang datang dan pergi, sepanjang hari.


Aku hanya butuh diam, kesendirian, dan dialog lirih dari mulut sendiri. Itu saja cukup. Keindahannya lebih meresap dan merayap.


Memandang laut seperti ini, aku selalu suka. Diiringi liukan dan tarian camar, ombak yang berdebar, horizon yang biru dan menyatu. Kadang, perahu nelayan melintas, dengan wajah berbinar, banyak tangkapan yang tertampung di lambung kapal hari ini. Atau sesekali kapal beratus penumpang itu tiba. Membawa wajah, nama-nama, ke berbagai tujuan dan alamat di kota ini, atau hanya istirah dan transit sesaat saja.


Memandang laut seperti ini, aku selalu suka.


Sama sukanya seperti melihat tarian hujan dari balik jendela. Meski akhir-akhir ini aku resah sendiri, karena hujan sudah mulai tak akrab pada diri. Setidaknya, meski aku masih merinduinya hadir di ubun-ubun kota, ia telah membuat sebagian hati mengambang dalam sengsara. Aku benci jika harus tersenyum di atas derita orang-orang. Rumah tenggelam, kota tergenang. Dan, aku harus lari dulu dari hujan di balik jendela. Yang diam-diam menyisakan perih yang kian lama kian nganga, dan aku mulai dihinggapi rasa tak suka.


Memandang laut seperti ini, aku selalu suka.


Awan kecil berkejaran di ujung cakrawala. Kadang melintas membuat sketsa wajah, kadang terdiam menimba warna. Aku masih diam. Memandang dan terpana.


Aku diam di jenak ini. Mengenangkan betapa telah lelah semua kisah itu terangkai indah. Aku, yang tak pernah bisa menjadi obor dalam gelap jalanmu, yang selalu merasa tak punya arti di hadapanmu, yang keberadaannya hanya sebagai pelengkap hidup saja, seperti tombol-tombol tanpa nama yang dipakai kapan suka.


Aku, yang selalu merasa tak pantas ada di sampingmu, yang akhirnya berbunga dan diam-diam mekar tanpa menunggu alasan. Tetapi, untuk menjadi kunang-kunang kecil yang kedipnya sekejap itu, aku telah rela, dan aku harus membayar mahal semuanya.


Ada sesuatu yang telah berubah dari diri, ada yang terbawa lari. Aku, yang selalu mengagumimu diam-diam dalam diam, harus rela membiarkan seluruh ruang ditempati nama dan sktesa rupa. Kamu. Yang kini mulai melangkah, dengan linangan air mata, dan aku tak kuasa mencegahnya.


Entah harus kujelaskan apa lagi padamu. Aku siap merapalkan seluruh doa untuk bisa kembali meraihmu, mencegahmu pergi, atau sekedar bertanya, tak bisakah kau menunggu lebih lama untuk sekedar melukis awan di langit sana?


Ada banyak cerita yang ingin kubagi, kudeteksi, kubincangkan lebih dalam denganmu. Tak bisakah kau diam dulu dan kembali duduk di sampingku, bercerita dan saling menimpali?


‘tuk semua yang terlambat kulakukan


‘tuk semua yang tak sanggup ku janjikan


‘tuk semua…


Pahamilah bahwa aku tak pernah ingin semua ini terjadi. Lepas dan lerai menjadi derai. Kelu itu begitu mengganggu, hingga ku tak pernah bisa menjanjikan seputik janji pun padamu. Menyaksikan punggungmu berlalu, melihat gontainya langkahmu, seandainya ku bisa, aku akan menarikmu kembali ke pelukku… kumohon. Aku tak sanggup lagi berbohong padamu. Tapi kenapa aku tak bisa? Aku tak pernah bisa, kau tahu? Aku tak punya keberanian melakukannya.


Demi Tuhan. Aku tak ingin menghalangi langkahmu. Aku selalu menginginkan yang terbaik untukmu. Itulah sebabnya aku tak pernah bisa menjanjikan apapun padamu. Aku takut itu tak pernah bisa menjadi yang terbaik bagimu. Tidakkah kau tahu?


ke semua yang tak sempat ku ungkapkan


ke semua yang tak tepat ku katakan


tak usai ku jalani


tak ingin ku ingkari…


dan semua…


Harus kukatakan akhirnya, padamu, meski lirih di balik punggungmu: aku mencintaimu. Cinta yang tak lekang oleh waktu, yang jikapun tak bersatu, biarkan ia tumbuh di tempat yang seharusnya. Di tempat dimana aku bisa berkata, aku suka… suka… sukaaa kamu, melebihi yang kamu tahu…


Biarlah begitu. Kau tak perlu tahu.


***


Memandang laut seperti ini, aku selalu suka. Mengenangkan jejak-jejak langkah yang terdiam dan pergi dan harus kurelakan tanpa sakit hati. Mungkin, ini tentang memaafkan. Mungkin, ini tentang menerima kenyataan. Dan pasti lebih berarti di hati jika hari diisi tanpa harus mengharap lagi.


Memandang laut seperti ini, aku selalu suka. Mencoba suka untuk mengatakan bahwa semua memang sudah terlambat. Atau, jika pun belum, masihkah ada kata-kata untuk merangkainya kelak?


Memandang laut seperti ini, aku selalu suka. Ada cerita berlari di cakrawala, bersambung dan berirama. Kelak, aku akan katakan pada diri, takkan ada lagi yang terlambat. Untuk hati, untuk sebuah kata bernama KITA, yang takkan lagi terlambat tercipta. Meski itu bukan dengan sosok yang sama.


Semoga…



Untukmu

Rabu, 30 Juni 2010

Sejarah TIMNAS INDONESIA di Piala Dunia 1938 Perancis



Indonesia, di bawah bendera kolonial Belanda, pernah ikut berpartisipasi dalam pertandingan sepakbola terakbar sejagat yaitu di Piala Dunia 1938 di Prancis. Meskipun Hindia-Belanda kini sudah merdeka dan berganti nama menjadi Indonesia, menurut aturan Badan Sepakbola Dunia (FIFA), Indonesia tetap menyandang rekor negara pendahulu, dalam hal ini Hindia-Belanda. Oleh sebab itu Indonesia tercatat oleh FIFA sebagai negara Asia pertama, dan sejauh ini satu-satunya negara Asia Tenggara yang pernah berpartisipasi dalam Piala Dunia.
Keputusan FIFA menyelenggarakan Piala Dunia 1938 di Prancis mendatangkan kemarahan negara-negara Amerika Selatan, karena mereka mengira FIFA akan terus menyelenggarakan Piala Dunia di kedua benua secara bergantian. Keputusan ini berujung pada pengunduran diri Argentina dan Uruguay, diikuti negara-negara lain. Alhasil peserta kualifikasi pun menjadi sedikit, dan bagi beberapa negara ini menjadi sebuah keberuntungan, karena mereka dengan mudah masuk Piala Dunia tanpa melawan siapa pun. Indonesia, dengan nama Nederlands-Indië (Hindia-Belanda) pun mengalami keberuntungan serupa. Mereka yang dijadwalkan bermain melawan Jepang di Grup 12 pun dapat melenggang bebas ke Prancis, karena Jepang mengundurkan diri.

Pengiriman kesebelasan Hindia Belanda bukannya tanpa hambatan. NIVU (Nederlandsche Indische Voetbal Unie) atau Organisasi Sepakbola Hindia-Belanda di Batavia bersitegang dengan PSSI (Persatuan Sepakraga Seluruh Indonesia) yang telah berdiri 19 April 1930. PSSI yang diketuai Soeratin Sosrosoegondo, insinyur lulusan Jerman yang lama tinggal di Eropa, ingin pemain mereka yang dikirimkan. NIVU dan PSSI kemudian membuat kesepakatan pada 5 Januari 1937, salah satu butirnya yakni dilakukan pertandingan antara tim bentukan NIVU melawan tim bentukan PSSI sebelum diberangkatkan ke Piala Dunia atau semacam seleksi tim. Namun, NIVU melanggar perjanjian dan memberangkatkan tim bentukannya.

Konon, NIVU melakukannya karena tak mau kehilangan muka, karena PSSI masa itu memiliki tim yang kuat, termasuk kipernya yaitu R. Maladi. Hal ini membuat Soeratin sangat marah dan PSSI lantas membatalkan secara sepihak perjanjian dengan NIVU saat Kongres PSSI di Solo pada 1938. Andai saja Tim PSSI yang berangkat, mungkin mereka akan bertanding mewakili Indonesia, dan bukan Hindia-Belanda. Namun apa boleh buat, kesebelasan dikirimkan tanpa mengikutsertakan pemain PSSI dan menggunakan bendera NIVU yang diakui FIFA.

Ditangani pelatih Johannes van Mastenbroek, pemain kesebelasan Hindia-Belanda adalah mereka yang bekerja di perusahaan-perusahaan Belanda. Sulit untuk mengetahui secara pasti daftar susunan pemain Hindia-Belanda yang ikut bertanding, mengingat ketika itu Tim Hindia-Belanda hanya melakukan satu kali pertandingan dan juga minimnya pencatatan informasi pada masa itu, namun yang resmi tercatat oleh FIFA adalah sebagai berikut: Mo Heng Tan (penjaga gawang), Achmad Nawir (kapten), Hong Djien Tan, Frans Meeng, Tjaak Pattiwael, Hans Taihuttu, Suvarte Soedarmadji, Anwar Sutan, Henk Sommers, Frans Hukon, dan Jack Samuels, sedangkan di bangku cadangan adalah: J. Harting (penjaga gawang), Mo Heng Bing, Dorst, Teilherber, G. Faulhaber, R. Telwe, See Han Tan, dan G. Van den Burgh. Melihat dari nama-namanya, tentu kita patut berbangga, karena selain orang-orang Belanda, orang Jawa, Ambon, Tionghoa dan pribumi lainnya pun diikutserakan dalam skuad.

Mereka berangkat pada tanggal 18 Maret 1938 menggunakan Kapal MS Johan van Oldenbarnevelt dari Tandjong Priok, Batavia menuju Belanda. Tim Hindia-Belanda pun akhirnya tiba di Pelabuhan Rotterdam setelah terombang-ambing oleh badai petir selama 3 bulan. Untuk memulihkan kondisi fisik dan mental, mereka melakukan beberapa pertandingan ujicoba. Surat kabar Sin Po – yang uniknya selalu menyebut Tim NIVU dengan sebutan “Team Indonesia” – secara kontinyu melaporkan perjalanan NIVU ke Eropa. Sin Po edisi 26 Mei 1938 memberitakan van Bommel dari NIVU telah menghadap Menteri Urusan Tanah Jajahan yang akan menerima Tim Indonesia pada 31 Mei. Sin Po 27 Mei 1938 memberitakan hasil pertandingan Indonesia melawan HBS, skor 2-2. Edisi 28 Mei 1938, dilaporkan bahwa Mo Heng (kiper) cedera sehingga diragukan bisa tampil di Prancis, juga bahwa Tim Indonesia menyaksikan pertandingan Liga Belanda antara Heracles melawan Feyenoord. Sin Po 2 Juni 1938 mewartakan, Indonesia menang atas klub Haarlem dengan skor 5-3. Mereka bermain dengan formasi 2-2-6, sebuah strategi yang berorientasi menyerang. Strategi inilah yang telah mereka siapkan untuk melawan Hongaria, lawan pertama mereka, yang begitu dijagokan di Piala Dunia ini. Mereka pun melanjutkan perjalanan mereka menuju Paris dengan kereta api diiringi oleh yel-yel dari sekelompok suporter, antara lain nyanyian “Kora kora, nee” yang mirip dengan nyanyian “Olé, olé, olé” yang populer sekarang ini.




5 Juni 1938, pukul 17.00 waktu setempat, tibalah saatnya pertandingan antara Hongaria dan Hindia-Belanda. Pertandingan berlangsung di Vélodrome Municipal di kota Reims, 129 km dari Paris, dihadiri oleh sekitar 9000 penonton dan wartawan dari 27 negara berbeda. Konon, sebelum kickoff, para pemain Hindia-Belanda lupa melakukan kegiatan ritual mereka, seperti Mo sang kiper yang lupa menepuk-nepuk kedua tiang gawang, dan si midfielder kidal “Boedie,” yang melupakan kebiasaannya membulat-bulatkan rumput lapangan dengan jarinya terus menerus sampai berair, dan menghirupnya.

Mereka pun bermain dengan formasi menyerang 2-2-6, namun tak bisa berbuat banyak. Baru 13 menit permainan berjalan, gawang Mo Heng sudah berhasil dibobol penyerang Hongaria Vilmos Kohut. Disusul gol-gol lainnya di menit 15, 28, dan 35. Babak pertama berakhir 4-0, namun dua gol lagi berhasil disarangkan pemain Hongaria ke gawang Hindia-Belanda yang menjadikan skor akhir 6-0. Sayangnya, ketika itu Piala Dunia menggunakan format knockout, dimana tim yang kalah otomatis tersingkir. Piala Dunia tahun 1938 merupakan Piala Dunia terakhir menggunakan format ini. Andaikan saja menggunakan format grup, pastinya lebih banyak pertandingan yang dimainkan oleh Tim Hindia-Belanda, dan lebih besar kemungkinan menjadi juara grup, atau setidaknya memenangkan satu match saja. Alhasil, perjuangan Tim Hindia-Belanda berakhir begitu saja setelah digilas 6-0 oleh Hongaria, tim tangguh yang akhirnya menjadi Juara 2 setelah kalah 4-2 oleh Italia. Meskipun demikian, surat kabar Prancis Le Figaro memuji semangat juang kesebelasan Hindia-Belanda, The Sunday Times memuji fairplay mereka, dan pada edisi 7 Juni 1938, Sin Po menampilkan headline nan heroik: “Indonesia-Hongarije 0-6, Kalah Sasoedahnja Kasi Perlawanan Gagah.

Foto di atas diabadikan saat kedua tim, Hongaria dan Hindia-Belanda mendengarkan lagu kebangsaan mereka masing-masing. Tentunya saat itu bukan Indonesia Raya yang diperdengarkan, melainkan lagu kebangsaan Belanda yaitu “Het Wilhelmus.” Jika Anda perhatikan Mo Heng sang penjaga gawang, ia sedang menggendong sebuah boneka. Saya pertama kali mengira boneka itu nantinya diberikan kepada Tim Hongaria sebagai tukar-menukar suvenir, seperti pada pertandingan-pertandingan sepakbola yang kita saksikan di televisi selama ini, tetapi ternyata tidak. Di dalam buku “La grande histoire de la coupe du monde” dijelaskan bahwa boneka India yang digendong oleh Mo Heng nantinya akan digantung di jala gawang sebagai jimat. Namun apa daya, boneka itu digetarkan enam kali sepanjang pertandingan dan menjadikannya rekor satu-satunya keikutsertaan Indonesia di Piala Dunia.

Sabtu, 24 April 2010

ungkapan kami ( cowok ) untukmu ( cewek )



Kami tahu, kalian para wanita sungguh sebenarnya menghargai usaha yang kami lakukan. dan yang kalian harus tau, kami selalu bersungguh-sungguh untuk orang yang kami sayangi! hanya saja kami butuh kalian tersenyum ketika kami merasa lelah, hampir putus asa, dan sungguh kami akan kembali mngerjakan itu untuk kalian. semua! hanya karena kalian...

dan ya! kami pun tahu. bahwa ketika kalian hanya diam dan meperlihatkan bahwa kalian bosan, kalian ingin kami tetap sabar. tapi kami tidak mau terlihat tidak bisa mengerti kalian dengan mengajukan pertanyaan "jadi maunya gimana?". kami akan diam sesaat, dan berpikir apa yang bisa membuat senyum kalian kembali lagi? karena senyum kalian yang menghidupkan hidup kami, sungguh! semua hanya karena kalian.

Kami sebenarnya pun tahu. bahwa kalian senang jika kami menulis kata-kata romantis seperti di film2 korea yang kalian tonton. kalian berangan-angan bahwa hal yang terjadi di film itu terjadi dalam kehidupan kalian? (*ya kan?). tapi justru karena kalian sering mengangan-angankan hal itu, kami tidak melakukan itu untuk kalian, kami berpikir keras, memutar otak menyiapkan kejutan yang bahkan tidak terpikir di angan2 kalian, untuk melihat kalian tersenyum, sungguh! semua hanya karena kalian..

Kami pun tau, kalian menerima kami di samping kalian bukan semata2 kami tampan. ketika kalian mengidolakan seseorang yang tampan maka kami akan memasang tampang tidak peduli, dan mencoba mengalihkan pembicaraan, bukan kami tidak peduli, sebenarnya kami cukup muak dengan cara kalian menyanjung lelaki yang bahkan mengenal kalian saja tidak, tapi kami harus menjadi pemimpin yang baik untuk kalian. dan menjadikan kami bersikap lebih bijaksana di depan kalian. sungguh! semua itu hanya karena kalian..

Kami cukup mengerti bahwa kalian menghargai setiap usaha yang kami lakukan untuk membantu kalian mengerjakan tugas kalian, ketika kalian mengatakan dalam kesulitan, sungguh kami akan berusaha sebisa kami untuk membantu kalian. dan ketika kami datang kerumah kalian dengan makanan, tanpa tugas yang kalian butuhkan, artinya kami tidak mendapatkan apa yang kalian cari dan yang ada dipikiran kami saat itu hanyalah bahwa usaha terakhir yang dapat kami lakukan hanya menemani kalian! hingga tugas itu selesai, meyakinkan bahwa kalian tidak lupa untuk mengisi perut kalian, kami sungguh khawatir pada kesehatan kalian.. sungguh,semua itu hanya karena kalian..

Kami pun tau kalian menilai kami minus ketika tau kami merokok, dan ketika itu juga kami berusaha menghilangkan kebiasaan kami. ketika kami tidak berhasil, maka kami akan berusaha menguranginya. menghilangkan kebiasaan itu sedikit demi sedikit. namun ketika tidak berhasil juga maka kami tidak akan merokok di depan kalian. namun, ketika kalian trus menekan kami, maka dengan sangat terpaksa kami akan berbohong pada kalian, walaupun kami tau hal itu salah, namun itu kami lakukan hanya untuk membuat kalian nyaman di samping kami. sungguh, semua itu hanya karena kalian..

Kami tau, kalian kesal ketika kami mengacuhkan kalian hanya untuk bermain game bersama teman2 kami. tapi ketika itu, ketika ada sedikit waktu, kami mencari handphone kami dan menanyakan kabar kalian, karena kami ingin mengetahui kabar kalian. dan tahukah kalian? sebelum kami bermain game itu, kami membicarakan pasangan kami masing-masing, membanggakan bahwa kami memiliki pasangan terbaik di dunia! atau membicarakan masalah-masalah yang timbul pada hubungan kami, dan masing-masing akan memberikan sarannya untuk menyelesaikan masalah kita, itu kami lakukan hanya karena kami ingin mendengarkan pendapat orang yang dekat dengan kami mengenai keputusan yang akan kami buat. kadang memang kami mematikan handphone kami, namun ketika kami mengetahui kalian menelpon atau membaca sms dari kalian, maka kami akan meletakkan game itu dan berlari ke pojok kamar menelepon kalian. tidak peduli teman2 kami bersorak sorak menggoda kami, sungguh, semua itu hanya karena kalian..

Kami pun sadar, kami bukan bayi yang harus kalian ingatkan untuk sembahyang, atau makan. kadang kami akan bersikap tak peduli. namun ketika kami membaca sms kalian atau mendengarkan suara kalian ketika mengingatkan kami untuk makan, maka pada saat itu kami pasti tersenyum dan berterima kasih (walaupun tidak kami ucapkan), dan ketika kami membalas dengan kata-kata "iya, kamu juga ya..", maka kami benar2 tulus mengatakannya... sungguh, semua itu hanya karena kalian...

Ketika kami acuh pada kalian, maka pada saat yang sama kami sedang menyiapkan kejutan untuk kalian. dan ketika kami memberikan barang milik kami pada kalian waktu mengantarkan kalian hingga pintu dan pamit pada orang tua kalian, maka kalian harus tau bahwa barang itu adalah barang yang berharga untuk kami. (walaupun barang itu terlihat biasa untuk kalian) tolong tersenyumlah untuk kami, karena senyum itu yang menghidupkan hidup kami! sungguh, semua itu hanya karena kalian..

Dan ketika kalian bersedih, lalu kami melakukan hal-hal konyol, melontarkan lelucon-lelucon yang mungkin tidak lucu. maka kami sungguh tidak bermaksud memperkeruh suasana, kami ingin melihat kalian kembali tersenyum. hanya itu. dan ketika kalian melihat kami dengan pandangan tidak suka, maka ketika itu kami sungguh merasa bersalah. jalan terakhir yang akan kami lakukan adalah meminta maaf. berharap itu dapat sedikit mengurangi beban kalian. sungguh, semua itu hanya karena kalian..

Sejujurnya kami tidak menyukai pujaan hati kami menangis. sungguh itu membuat kami bingung setengah mati! maka tolong jangan salahkan kami, ketika kami meminta kalian berhenti menangis. namun kami pasti akan mendengarkan apa yang kalian ucapkan dalam tangis kalian, dan percayalah, kami akan tetap disamping kalian walaupun kalian menangis hingga tertidur di depan kami. maka, kami akan membawa kalian masuk kerumah dan pamit pulang pada ayah ibu kalian. dan tunggulah, maka kami akan menelepon kalian keesokan harinya untuk menanyakan kabar kalian. atau datang ke rumah membawakan coklat untuk melihat senyum kalian lagi. sungguh, itu hanya karena kalian..

Bagi kami, kalian tetap yang tercantik! ketika kalian bertanya mengenai berat badan kalian yang naik? atau baju kalian yang mulai tidak cukup? maka dalam hati kami tertawa. namun yang keluar dari mulut kami hanya senyuman. kami akan berkata tidak, bukan untuk membohongi kalian, tapi karena di mata kami kalian tetap paling indah!! karena kami sebenarnya tidak mencari malaikat yang tanpa cela, atau bidadari yang paling cantik sedunia, kami mempunyai peri kecil yang selalu ada di samping kami. ya! itu adalah kalian.. mengertilah, sungguh, itu hanya karena kalian..

Ketika kalian berkata baik2 saja, maka kami akan tersenyum dan berkata, "ok, kalo ada apa2 bilang ya". karena kami tidak ingin memaksa kalian mengatakan sesuatu yang tidak ingin kalian katakan pada kami, dan tanpa kalian minta kami akan bertanya pada sahabat kalian apakah kalian benar2 baik2 saja? jika sahabat kalian tidak mau menceritakannya maka kami tidak akan mencari tau lagi. karena kami berharap kalian cukup mempercayai kami untuk menceritakan semuanya.. bukan karena kami memaksa kalian, sungguh, itu semua hanya karena kalian....

Dan ketika kalian membutuhkan kami, yakinlah bahwa kami akan selalu ada untuk kalian. ketika kalian mengatakan "tidak usah" pun, kami akan selalu ada di samping kalian. karena kalian adalah orang yang kami sayangi, percayalah..!! sungguh, semua ini hanya karena kalian..

Jika kami sudah memilih kalian, maka yakinlah, kalian adalah peri kecil kami, setidaknya itu yang kami pikirkan saat itu...

Ketika kalian (mungkin tanpa kalian sadari) menyakiti hati kami dan meninggalkan kami, kami mungkin akan marah. tapi itu hanya sesaat, dan yang kalian harus tahu, ketika kami benar2 telah memilih kalian untuk menemani kami, maka walaupun hubungan itu berakhir, separuh ruangan hati kami sudah kalian tulis menjadi ruangan kalian, maka ketika kami mempunyai kekasih yang lain, maka mereka hanya akan mengisi ruang di sisi yang lain, datang, dan pergi pada sisi itu. ruangan kalian akan tetap kosong untuk kalian, ketika kalian kembali untuk kami.

Tapi tolong, jangan khianati kami dengan lelaki yang lain! karena itu akan sangat menyakitkan untuk kami! Dan maaf, kami mungkin akan meninggalkan kalian selamanya.....


Selasa, 16 Februari 2010

aku cuma ingin jadi matahari untuknya





Seorang wanita bertanya pada seorang pria tentang cinta dan harapan.
Wanita berkata ingin menjadi bunga terindah di
dunia dan pria berkata ingin menjadi matahari.
Wanita tidak mengerti kenapa pria ingin jadi
matahari, bukan kupu kupu atau kumbang yang
bisa terus menemani bunga...

Wanita berkata ingin menjadi rembulan dan pria
berkata ingin tetap menjadi matahari.
Wanita semakin bingung karena matahari dan
bulan tidak bisa bertemu, tetapi pria ingin tetap jadi
matahari...

Wanita berkata ingin menjadi Phoenix yang bisa
terbang ke langit jauh di atas matahari dan pria
berkata ia akan selalu menjadi matahari...

Wanita tersenyum pahit dan kecewa.
Wanita sudah berubah 3x namun pria tetap keras kepala
ingin jadi matahari tanpa mau ikut berubah bersama wanita.
Maka wanita pun pergi dan tak pernah lagi kembali
tanpa pernah tahu alasan kenapa pria tetap menjadi matahari...

Pria merenung sendiri dan menatap matahari.... .


Saat wanita jadi bunga, pria ingin menjadi
matahari agar bunga dapat terus hidup.
Matahari akan memberikan semua sinarnya untuk
bunga agar ia tumbuh, berkembang dan terus hidup sebagai bunga yang cantik. Walau matahari tahu ia hanya
dapat memandang dari jauh dan pada akhirnya kupu kupu yang akan menari bersama bunga. Ini disebut
kasih yaitu memberi tanpa pamrih...

Saat wanita jadi bulan, pria tetap menjadi
matahari agar bulan dapat terus bersinar indah dan
dikagumi. Cahaya bulan yang indah hanyalah
pantulan cahaya matahari, tetapi saat semua
makhluk mengagumi bulan siapakah yang ingat
kepada matahari ??
Matahari rela memberikan cahaya nya untuk
bulan walaupun ia sendiri tidak bisa menikmati cahaya
bulan, dilupakan jasanya dan kehilangan
kemuliaan nya sebagai pemberi cahaya agar bulan
mendapatkan kemuliaan tersebut.
Ini disebut dengan Pengorbanan. .
menyakitkan namun sangat layak untuk cinta..

Saat wanita jadi Phoenix yang dapat terbang
tinggi jauh ke langit bahkan di atas matahari, pria tetap
selalu jadi matahari agar Phoenix bebas untuk
pergi kapan pun ia mau dan matahari tidak akan mencegahnya.
Matahari rela melepaskan phoenix untuk pergi jauh,
namun matahari akan selalu menyimpan cinta
yang membara di dalam hatinya hanya untuk phoenix.
Matahari selalu ada untuk Phoenix kapan pun ia mau
kembali walau phoenix tidak selalu ada untuk
matahari. Tidak akan ada makhluk lain selain
Phoenix yang bisa masuk ke dalam matahari dan
mendapatkan cinta nya. Ini disebut dengan
Kesetiaan, walaupun ditinggal
pergi dan dikhianati namun tetap menanti dan
mau memaafkan... .

Dan pria tidak pernah menyesal menjadi
matahari bagi wanita....

Selasa, 09 Februari 2010

tentang sebuah semangat yang hampir mati


saat ini hari ku terasa panjang dan meletihkan ketika tidak ada lagi seorangpun didekat ku..


harapan ku ini dipenuhi dg pertanyaan "apa kita bisa seperti dulu lagi?"


kekuatanku sekarang diganti dengan rasa kehilangan.


kepastian yang aku rasakan setiap kali aku bangun pagi tidak lagi ada, seakan impian dan harapan ku terkubur dalam tanah yang begitu dalam, ditemani rasa sakit yg begitu perih.


aku merasa sakit setiap kali aku berjalan maju satu langkah setelah mundur walau hanya satu langkah,


aku tahu kemunduran dan menyerah bukanlah pilihan bagi yang telah merasakan sepinya luka dan perpisahan. aku ingin semuanya berubah.


aku tahu bagaimana rasanya melihat dunia dan mimpi ku satu persatu jatuh menjadi jutaan keping dikaki ku sampai tidak ada lagi yg tersisa dalam diri ku.


aku tahu rasanya disayangi jg menyayangi…


dan aku tahu rasanya menjadi keras dan dingin.


aku tahu cara berbahagia, aku tahu cara tersenyum. aku tahu kadang aku harus menghadapi sikap childish jg keegoisan ku.


aku tahu kadang semua niat dan usaha terbaik ku tidak cukup bagi orang lain.


aku tahu kadang aku menjadi frustasi kepada diri ini karena sesuatu yg melawan kata hati ku, uuuhhhmmm mungkin aku orang aneh...orang aneh yg tidak ingin membohongi perasaannya sendiri dan hanya bisa terdiam, lidah ini terasa kelu sekalipun aku ingin sekali berkata "sekarang aku terluka...",


anehkah aku? mungkin semua orang menganggap seperti itu,


kenapa? apa dengan sikap ku yg aneh berarti ku jahat jg menyakiti, atau aku hanya menyakiti diri ku dg menahan semuanya dg "Diam"...


aku tahu bagaimana rasanya mempunyai sesuatu yg begitu berarti.


Aku hanya ingin menjadi diriku sendiri dan bukan sebagai bayangan orang lain.


aku tahu apa itu harapan dan aku mengandalkannya sebagai perlindungan terakhir ku.


tapi ingatlah, aku akan berhenti berharap di saat aku hanya melihat keadaan dipenuhi kesedihan, rasa sakit dan kekecewaan.


mungkin menurut mu terdengar sedikit egois, tapi salahkah jika aku ingin meminta itu?


aku tidak ingin apapun, aku hanya ingin sekali saja aku merasakan sebuah senyuman, senyuman yg lepas tanpa beban. begitu juga aku ingin melihat mu tersenyum.


aku tahu bahwa kegelapan harus ada walau hanya untuk membuat sepercik sinar tampak semakin terang.


aku percaya pada diri ini dan orang yg kusayangi di saat ku berbuat sesuatu. sekalipun kadang ku berpikir sebaliknya dan merasa tidak seorang pun yg percaya kepada ku.


di atas segalanya, aku tahu bahwa semua ini telah membuat aku menjadi diri aku. dan aku merasa inilah hidup ku sekarang yg harus ku jalani dg sepenuh hati...


kadang aku tahu harus mengucapkan apa, berterima kasih atas semua yg kamu lakukan. bagaimana aku bisa cukup berterima kasih, saat itu ada orang yang bisa membuat hidup ku lengkap, karena kamu adalah seorang yg memberi ku ketenangan, seorang yg menyelimuti kesepian ku setiap malam, aku berharap kamulah orang yg bersedia berkorban, untuk selalu mendahulukan aku, yg membiarkan aku menguji segala kesabaran ku dan selalu sabar menghadapi sikap ku, meski childish, egois dan mungkin saja akan sedikit menyakitkanmu.


adakah kata-kata yg tepat?


bagi aku pertanyaan ini tidak mudah. apapun yg ingin aku katakan terasa tak pernah selesai.


bagi kerelaan mu berubah bersama ku, menerima apa adanya diri ini, dan menerima segala kelemahan ku, tidak menyayangi karena terpaksa, tapi menyayangi "hanya karena"...


aku mungkin seorang yg tak bisa memberi apapun yg kadang merasa kesepian.


bukan karena alasan waktu, intens maupun kepercayaan ,,tapi berawal dari perasaan yg tumbuh namun selalu dibayangi hal yg dari awal rasanya begitu berat untuk diterima oleh hati kecil ini.


aku tidak minta untuk dipahami karena aku sendiri bahkan tidak bisa memahami diri ku. aku ingin diterima apa adanya. aku sering mempertanyakan keberadaan diri ku, arti hidup ku.


aku mempertanyakan apakah "dunia nyata" itu..??


dan mengapa aku tidak ada disana. aku merasa sangat kesepian. kadang hati ku menangis melihat semua keadaan ini, semua canda tawa saat itu selalu menggema dalam pikiran ku, di lain sisi aku harus diposisikan menjadi orang lain yg sebelumnya tidak pernah ku kenal.


jujur, aku tidak sanggup menerimanya. tolong jangan mencoba memahami ku seperti itu, atau terlalu cepat menilai ku jelek di mata mu. yang jelas hati ku selalu terbuka untuk mu walau aku tahu aku harus merasakan perih..


pernah terpikir oleh ku untuk menghiburmu dg sebuah pelukan. tapi aku rasa kamu akan menolak. tapi aku tahu mengapa? apakah dg memelukmu dapat membuatku merasa lebih baik atau malah akan memperdalam rasa sakit yg sama2 perlu kita lupakan...



ada seseorang yang memberikan banyak pertanyaan yang aku sendiri tidak pernah mampu untuk menjawab smuanya..aku hanya terdiam..berfikir..dan mengambil jalan pintas bahwa aku memang seorang pecundang..



pernahkah kamu menjalani kehidupan ku?


menghabiskan satu menit dalam posisi ku?


jika belum pernah...


katakan mengapa kamu lakukan semua ini?


pernahkah kamu bangun di pagi hari?


bertanya-tanya apakah saat ini adalah hari2 mu yg terakhir?


pernahkah kamu merasakan diri mu menjadi bayangan seseorang?


dan kamu terpaksa menerimanya walau hati mu menangis..


pernahkah kamu mengalami bahwa masa lalu dapat merusak segalanya?


dan kamu akhirnya menyadari bahwa semuanya berawal dari kesalahan mu...


pernahkah kamu belajar untuk menjaga sikap?


dan kamu akhirnya tahu sikap yg salah akan merusak segalanya


pernahkah kamu belajar untuk menjaga perasaan?


dan akhirnya kamu harus melukainya


pernahkah kamu berpikir kepercayaan adalah segala2nya?


dan akhirnya kamu sadar bahwa menjaga perasaan jauh lebih penting


pernahkah kamu belajar dari semua kesalahan mu?


dan berpikir cepat untuk coba memperbaiki semua


pernahkah kamu mencoba untuk berubah?


dan kamu sadar perubahan itu jalan terbaik


pernahkah kamu mencoba flashback?


dan akhirnya kamu tahu bahwa hidup bukanlah untuk kegagalan


pernahkah kamu merasa kamu bukanlah satu2nya dihatinya?


dan berharap ada yg menyadari bahwa perasaan tidaklah dapat di bagi2


pernahkah kamu berharap dan menunggu seseorang?


dan kamu merasa tidak yakin apakah seseorang akan datang


pernahkah kamu membenci seseorang?


dan kamu tahu bahwa kamu terpaksa melakukannya


pernahkah kamu berbohong dan menyembunyikan sesuatu?


dan akhirnya menjadi boomerang bagi diri mu sendiri


pernahkah kamu menghadapi dua pilihan yg sangat berat?


dan memaksa mu untuk memilih...


pernahkah kamu berjalan satu langkah?


dan akhirnya menjadi perubahan terbesar dalam hidupmu


pernahkah kamu duduk dibawah bintang2?


dan berharap ada seseorang mendengar keluhmu


karena kamu membutuhkan bahunya untuk menenangkan diri sejenak


pernahkah kamu memiliki seseorang yg sangat kamu sayangi yg selalu membuatmu tenang didekatnya?


pernahkah kamu ingin melindungi teman2 mu dan semua orang dari pandangan mu?


pernahkah kamu menutupi rasa bersalah, dengan pergi menjauh darinya?


pernahkah kamu melakukan hal terbodoh dan nekat, dan akhirnya kamu sadar bahwa semua tidaklah ada gunanya?


pernahkah kamu berpikir bahwa diam adalah satu2nya jalan keluar?


pernahkah kamu berpikir untuk menyembunyikan diri, di balik semua kata2 mu?


pernahkah kamu menyakiti seseorang karena kekurangannya?


padahal dia telah memberikan segalanya yg ada didalam dirinya?


pernahkah kamu merasa kehilangan seseorang?


disaat kamu ingin mengucapkan maaf kepadanya atas semua yg kamu lakukan kepadanya?


pernahkah kamu merasakan sakit yg begitu pedihnya, sehingga kamu menangis hingga tertidur?


pernahkah kamu menjalani kehidupan ku?


menghabiskan satu menit dalam posisi ku?


jika belum pernah...


katakan pada ku mengapa kamu menghakimi ku seperti ini?




"aku itu..


Hanya ingin merasakan sentuhan kehidupan yang berliku, merasakan indahnya kebencian, merasakan manisnya pengkhianatan, dan merasakan senangnya perpecahan... Hanya ingin merasakan sentuhan kematian yang pasti, merasakan buruknya kebahagiaan, merasakan pahitnya percintaan, dan merasakan sedihnya pertautan hati... aku hanya manusia yang merasakan semua itu, sesudah aku mati dan sebelum aku hidup. Aku lah yang merasakannya. Dan hanya aku... "



saat ini rasanya harapanku satu persatu berjatuhan...


marah, sakit, sedih, galau, kecewa, semua sudah cukup dalam merasuki smua hidupku...


rasanya aku ga ingin melihat keadaan seperti ini lg...


rasanya aku ga ingin mengulang semua ini lg...



saat ini ingin sekali aku pergi ke sesuatu tempat sunyi dimana hanya aku dan Tuhan yang tau apa yang aku rasakan,


Namun terkadang aku sendiri tidak mampu melakukannya


Rasanya aku menjadi orang yang ga pernah bisa diandalkan...



"tidak pernah bisa diandalkan...", katanya...



itu sebuah kata yg paling ku benci dalam hidup...


walau hanya sekali terucap,


tapi sudah cukup buat ku terjatuh sampai dasar


apakah dengan semudah itu kata tsb harus keluar...???


apakah sehina itu, sehingga aku pantas mendapatkannya


apakah dengan semudah itu semua harus terjadi tanpa berpikir panjang,


apakah tidak ada lagi kata yg lebih baik dari itu


apakah dengan semudah itu semua pengorbanan selama ini hilang bersama kata itu


hanya karena keinginan sesaat...



apakah harus seperti itu yg akhirnya aku dapat,


hanya karena aku memang tidak mampu memenuhi sebuah permintaan...


apakah hal itu terlalu penting dimatanya dibanding keberadaanku, dan kenapa harus aku yg akhirnya mendapatkanya..??


apakah yg aku lakukan selama ini belum cukup, sehingga dengan teganya semua keluar begitu saja


apakah ini balasan dari semua pengorbanan ku selama ini, yg ku lakukan dengan sesuatu yang bernama “ ketulusan “..


sebuah kata, "tidak pernah"...


apakah itu harga mati yg harus aku dapat dari semua yg aku lakukan selama ini...??


semua yg telah aku lakukan selama ini...


cuma berakhir dg kata "aku tidak pernah bisa diandalkan"


apakah begitu mudah menilai seseorang tanpa melihat kebelakang


apakah begitu sempurna dirinya sehingga menganggap seseorang jauh lebih buruk dimatanya


apakah begitu tidak berartinya diri ku, sehingga kata itu meluncur sampai menusuk sedalam2nya hati ini...


apakah begitu teganya dunia ini sehingga pengorbanan ini serasa tidak pernah dihargai,


sehingga menjudge bahwa aku tidak lebih hanya seperti seseorang "Pecundang" yg tidak pernah bisa melakukan sesuatu...


smangatku untuk menjalankan hari-hari dengan lebih baik, menghilang lagi..


Apa bener bahwa aku sudah tidak pantas mendapatkan sebuah kata yg lebih baik dari itu


begitu tidak bergunanya kah aku?



Kamis, 28 Januari 2010

It's All aBouT " BII "

9 hal tentang seseorang yang sangat ku kenal di hatiku...BII..



1. I love what I do and He Do What I Love





Yup selama 8 bulan ini, bii lebih banyak memilih untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak aku sukai, misalnya minum kopi, ngeroko, bgadang ( maklum bii yang ini tuh doyannya ngelakuin sesuatu kayak mas-mas :D ), dan bahkan ia merubah kebiasaan yang kayak mas-mas itu dengan hal positive seperti ngehina gue, nulis, berceloteh, merenungi dan sok romantis dengan alam, HUJAN2AN!!!, belajar hal2 yang seakan mikirin hidup dan dunia (haha bahasa gue  :P), nyanyi2 sendiri, menari, ‘cuci mata’ (fufufufu) dll. Dan bii juga selalu berusaha untuk memaksa gue melakukan apa yang jadi impiannya ( dengan kalimat ancaman, kalo kmu ga ngelakuin itu aku mau nangis aja ) , jadi mahasiswa di awal tahun dan bersiap-siap dengan masa depan ;D



2. Balance



prinsipnya bii, Slow But Sure. Yah pokoknya semua harus dijalani dengan santai. Hari ini mam PIzza Hut besoknya mam pecel lele ajah. Hari ini nonton pelm dan malas2an besoknya seharian ketiduran di kos temen, dasar…!!!



besoknya nge-drill tugas-tugas kampus, gentayangan di kampus dan ngisengin tukang bubur ayam. WORK HARD PLAY HARD. ya gak? hahahaha



Tapi kadang, menjadi tantangan besar buat bii untuk tetap menjaga keseimbangan dalam hidup ini. Maklum bii yang ini tipikal perempuan pemikir dan tempramen ( kalo apa yang dia pikir ga dapet jawaban, dah pasti orang yang lewat di jadiin sasaran emosinya itu…hhha ). misal kalo ada yang ngomentarin “ kaki kamu itu kayak tong sampah y..bauuu..!! (padahal cuma becanda) kdang dipikiriiiiiiiiiiiiinnn ma si bii ini . yah , kadang2 masih susah untuk memutuskan respon dan tindakan yang tepat. Karna pada dasarnya si bii ini pingin selalu melakukan hal yang benar. Do the right thing. Tapi karna saat ini dia baru belajar mengeja kata B-E-N-A-R itu, yahhh githu deh… lemot kadang2..hehe



Tapi kalo dari segi planning, jangan ditanya. She plan a lot. meski ada banyak yang gak terlaksana akhirnya . Karna kalo menurut bii, gak cuma kerjaan ato tugas aja yang perlu di rencanakan dan masuk ke organizer, tapi liburan jugaaaaaaaaaa. Its Holiday, bii



3. Ceroboh, Pelupa, terburu-buru, budi.





Yah,, kekurangan cewek aneh satu ini adalah ceroboh, pelupa, terburu-buru dan budi (budek dikit). Gue sih berharap dia bisa lebih calm down dan tenang menghadapi semua perubahan yang terjadi. I’ll be more ready for the change and to make the change!!!!



4. Tulisannya jelek





Bener sekali , tulisan tangan bii berbanding lurus sama dia kalo lagi mangap pas tidur…ANCOOOOOOOR…hahah. Mungkin karna dulu cita-citanya pingin jadi Dokter Ahli Bedah Syaraf gak kesampean jadinya cukup bisa niru tulisan tangannya dokter aja sama kata sarap yang menempel di otaknya ,, hehehehe



5. I prefer to treasure memories than properties





Intinya, bii itu suka FOTO. Narsis level akut. meski sekarang sudah mengalami terapi bermacam2  tapi tetep aja, sekalinya dipancing buat difoto,,,keluar deh kenarsisanya. Makanya bii paling cocok ma orang2 yang suka memotret daripada dipotret. I miss my patient-personal photographer ever, olive mahardika… T.T



Tapi paling gak skrang , bii belajar untuk menyukai objek foto selain diri dia sendiri. Akhir2 ini dia suka foto-foto gue… tiap ada kesempatan, dia slalu nyolong kesempatan foto gue.mungkin baginya gue itu Sejuk dan indah kali ya??



6. Moody



Nah..ini dia penyakit yg bii banget. Jangan kaget kalo hari ini liat bii senyum2 sumringgah gak jelas, besoknya malah ketawa malem-malem di atas pohon beringin ( Ups ) mksudnya besok malah manyun2 gak keruan. banyak yang bilang mungkin bii lagi ‘dapet’ padahal sebenrnya emang penyakit moodynya lagi kumat ajah. Bisa aja loh, hari ini bii super sibuk besoknya malah disco lazy time…. ck ck ck  Ayo bii, dikontrol lagi mood-nya



7. Gak seneng diprintah



Sejujurnya, bii paling ogah diperintah, apalagi dengan cara2 bossy. No way lah, mbok ya kalo mau sesuatu itu dengan minta tolong atau dengan cara lembut githu… ya gak?? tapi bii mau dikritik kok! malah akhir2 lebih senang menerima masukan dan kritikan yang bisa membuat bii menjadi lebih baik. Tapi ada yang bilang bii itu penurut, well mungkin awalnya penurut,, karna masih husnudzon…mungkin it’s for good, tapi terkadang dia juga jadi orang yang paling keras kepala dan egois banget..but this is you bii..and I love everything bout you



8. PeCinta Film banget



Ini adalah pengaruh cita-cita yang ga kesampean jadi artis holiwuttt... (punya wajah cantik yang digandrungi sama semua orang..” MAK EROT ) Jadi apapun yang berhubungan dengan film pasti bii suka. Jhony Deep ? KEREN! Lee Meen Ho ? Cool! KiM Bum ( ga jelas juga KIM BUM apa WATER BUM..gue ga suka pelem china ) ? Wow!!, bahkan kalo kambing jantan dikasih make up trus disuruh ACTION, pasti kata dia luarrrr biasaaaa… (hihihihihi) Pokoknya buat bii, semua film itu keren. Kcuali film2 kegemaran gue katanya



9. Senyum.



Dan terakhir nie……bii banyak dikenal dan dikenang gara2 senyumnya! suwer! hihihihi….. banyak yang bilang gak bii kalo gak senyum . Awal perjumpaan gue ma dia aja karna dia senyum – senyum sendiri ga jelas ma gue..entah karna tertarik atau apa, tapi jujur, senyumnya itu yang memikat gue untuk ingin slalu sama dia.



dari smua tentang catatan ini, gue akan slalu suka dengan diri dia sebenarnya,


catatan ini juga gue dedikasikan untuk dia.terlepas nanti dia masih sama gue atau bener2 hilang,yang jelas


dia akan slalu hidup selama catatan ini masih ada


luv u

Rabu, 27 Januari 2010

- ketenangan -



Tak terasa waktu berjalan begitu cepat.. Tapi aku merasa masih diam di tempat.. Aku mendapatkan sapaan dari KESEMPATAN, dia mengajaku untuk berjalan bersama. Tapi aku hanya sekedar menerima sapaan dengan tangan menyaut kepadanya..


Aku terus berjalan, tapi terasa diam di tempat. Aku memikirkan hal yang masih mengganjal di pikiranku. Apakah itu? hanya memikirkan seorang teman yang bernama KETENANGAN. Sejak lama memang beliau tidak menyapaku.. entah pergi kemana..


Aku ingin mencari KETENANGAN tapi aku tak tau tempat dan bentuk rupa KETENANGAN itu sendiri. Yang kutahu adalah sepucuk kertas yang dititipkan oleh KETENANGAN padaku setelah sekian lama. “IKHLAS” itulah yang dituliskan..


Aku membaca tulisan itu sambil duduk, berhenti sejenak dan melanjutkan untuk berjalan lagi. Saat kurasa aku lupa kata yang tertulis tadi, aku kembali duduk dan membaca.


Mungkin orang mengira aku orang pecundang. Hahahaha.. kadang pula aku menganggap diriku seorang PATUNG PECUNDANG RAKSASA. Bahkan mungkin orang mengira aku orang yang bodoh, terlalu bodoh untuk mengingat 2 suku kata tadi “IKHLAS”.


Ketika aku sadar, aku harus pergi menjemput REVOLUSIONER. Dan aku memang melihat dia berada di depanku, tapi dengan menghujam balik dengan hakim-hakim yang tertuju langsung mukaku


Aku mungkin telah rusak, begitu lemah aku terbuat. Aku ingin TERIAK, tapi merasa tak sempurna bagian-bagian tubuhku.. Aku ingin BERLARI, tapi merasa tak punya waktu yang kosong..


Akhirnya.. aku hanya berhenti, menyusun kembali bagian-bagian tubuhku yang pecah dan rusak. Sejenak memandangi kertas bertuliskan “IKHLAS” itu yang mulai usang.


Para WAKTU dengan angkuhnya pergi berjalan tanpa menghiraukan ada nafas yang terengah-engah disampingnya. Mereka hidup di wilayah seantero jagat raya ini dengan gaya mereka sendiri.. Dengan paradigma-paradigma yang tak ku mengerti apa maksudnya.. Dengan kebiasaan yang membosankan..


Aku tak mampu berjalan di depan, karena aku tak bisa memimpin dengan kondisiku yang tak utuh. Aku tak mampu berjalan di belakang, karena aku mungkin tak bisa mengikuti apa yang di ucapkan seseorang di depanku.


Aku ingin berjalan bersama waktu, aku ingin bersahabat dengan waktu.. Tapi terlalu sombong buatku..


Dan aku hanya mempunyai kertas tadi yang dititipkan KETENANGAN..

Selasa, 26 Januari 2010

catatan seorang pecundang



ditulis di bawah jembatan layang menuju Matraman
dengan sebatang Samsoe dan beberapa lembar surat..



inspirasi: sebuah foto, beberapa lembar surat,sebuah lagu dan sebuah kenangan


Jakarta..
Matahari terik membakar kulit
Sama seperti hati dan pikiran yang sedang terbakar..



Di seberang berdiri toko "Kaca"
Bayanganku terpantul di sana..
Duduk sendiri sambil termangu, sesekali menghisap Samsoe dengan nikmat ..
Berusaha melepaskan kepenatan..
Awalnya, sang bayangan diam
Namun, tiba-tiba sang bayangan berdiri, melangkah keluar dari dalam cermin
Menghampiriku, menjulurkan lidah, dan tertawa mencemooh dengan kerasnya..
"Ha ha ha! Liat diri lo, malang.. Mana omong besar yang selama ini lo umbar? Mana diri lo yang selama ini lo bangga-banggain?



Mana kejayaan yang lo cari? Mana kejahatan yang lo rencanakan? Pecundang!"
Sang bayangan meludahiku, kemudian hilang..



Aku merasa muak, terjebak..
Terjebak pada situasi yang tanpa sadar telah aku ciptakan sendiri..
Sebuah situasi dimana aku mengharapkan adanya gelak tawa, senandung merdu dan kejayaan..
Tapi apa??
Aku sendirian di dalam keadaan itu. Terkunci.
Jalan setapak yang telah kurintis, membuyar..



Aku punya koin emas yang bernilai tinggi
Menurutku, nilainya tinggi.. tak perduli orang lain setuju atau tidak
Kubawa koin emas itu ke puncak gedung tertinggi di Jakarta
Ku letakkan ia disana agar ia tahu, seberapa aku menilai tinggi dirinya..
Namun hanya dalam hitungan detik, ketika ku palingkan muka..
Koin emasku hilang.
"Tolong! Ada yang mencuri koin emasku!"
Tapi ..  bagaimana kalau koin emas itu tidak dicuri?
Mungkin koin emas itu sengaja menjatuhkan dirinya ke bawah, ke dalam genggaman seorang laki-laki tua berbau tengik..
Atau mungkin, koin itu sengaja menggelinding mencari orang yang menurutnya lebih layak untuk menjadi pemiliknya?



Aku pecundang.
Kemanapun melangkah, kemanapun menoleh..
Kata itu selalu mengerling padaku
Melekat erat pada keningku
Aku seorang pecundang.
Yang dipecundangi dua kali oleh seorang pecundang
Jadi siapa yang benar-benar pecundang sekarang?
Siapa yang lebih pecundang?
AKU!



Aku berangan terlalu jauh, terlalu sempurna..
Aku lupa, bahwa aku hanya manusia yang memiliki keterbatasan
Ku letakkan pengharapanku di tempat yang terlalu tinggi, yang membuatku tidak dapat mengambilnya lagi..
Aku terlalu dibutakan oleh filosofi bawang
Bawang memiliki kulit yang berlapis-lapis
Tidak bisa melihat daging bawang hanya dengan sekali mengupas kulitnya
Diperlukan beberapa kali pengupasan .. yang kadang bisa membuat orang meneteskan airmata
Itu harga yang harus dibayar untuk melihat daging si bawang
Tapi dimana masalahnya?
Pada bawang yang ini aku juga mengupasnya berkali-kali.
Memang.
Memang kau mengupasnya berkali-kali,
Tapi kurang! Kau baru tiba pada lapisan ketiga, dan kau berhenti ..
Bodohnya, darimana kau tahu bahwa lapisan itu merupakan lapisan yang terakhir?
Darimana kau bisa yakin bahwa itu dagingnya?
Mungkin saja daging si bawang yang sesungguhnya masih jauh tersembunyi disana
Yah, aku terlanjur terbuai dengan keelokan bawang..



Tertipu..
Sebenarnya aku yang ditipu atau dia yang tertipu?
Tak ada niatan untuk menipu
Lalu kenapa berakhir dengan aku yang merasa ditipu?
Aku tertipu oleh keadaan, situasi dan kondisi yang semuanya serba MENIPU!
Aneh.
Awalnya semua begitu meyakinkan, begitu pasti dan mantap
Yah, tak heran aku menjadi pecundang
Lagi-lagi aku terbuai dengan begitu mudahnya
Semua yang terlihat mantap dan meyakinkan mulai bergoyang, bergeser dan berguncang mengerikan.. dan akhirnya hancur menjadi serpihan..
Tipu.



Perjalanan dari toko mainan yang penuh dengan miniatur pesawat menuju utara Jakarta seperti membuka pikiranku..
Membuat, membentuk dan mendatangkan sebuah pemikiran baru
Sebuah kesadaran yang menampar wajahku dengan kerasnya
Kemurungan setelah ditinggal pergi seorang teman baik menyempurnakan segalanya



Satu telah menjadi dua, dia berubah menjadi mereka..
Dua lebih kuat dari satu, pasti..
Sehingga satu yang lain tidak mungkin bisa melawan dua
Apalagi saat kondisi satu sedang terluka parah, sakit dan merasa tidak utuh
Satu tak mungkin kuat melakukannya sendiri



Aaaahhhh!! Bayangan-bayangan terus berkelebatan
Otak ini terasa bagaikan sebuah mesin pemutar piringan hitam yang sudah tua..
Lelah .. terus diputar, dipercepat, dihentikan, diulang lagi..
SAKIT!



Menjelang datangnya hari,
Warna-warna bedebah, jahanam dan keparat itu kembali meneror
Membuatku mau tidak mau memikirkan hal-hal tidak menyenangkan yang dibawa oleh warna-warna itu..
Sejuta peluang kegagalan terngiang di telinga



Dua sisi mata uang kembali merebak ke permukaan..
Kerelaan berbenturan dengan ego
Siapa yang lebih layak untuk bahagia?
Mereka yang sudah memiliki segalanya dan sudah nampak bahagia dari luarnya yang selalu mendapatkan apa yang mereka mau dengan cepat, atau…
Kalau satu bahagia, satunya akan terluka
Tidak adil.
Kenapa tidak bisa keduanya bahagia atau terluka pada saat yang bersamaan?
Ada ego yang berteriak minta didengar,
Ada ego yang yang harus diselamatkan,
Ada ego yang menyeruak,
Tapi ada ego yang harus dibunuh..
Lalu, ego apa ini?



Hujan turun..
Begitu deras disertai petir yang menyambar
Membawa bau tanah yang busuk yang bercampur dengan air hujan yang amis..
Mengiringi suasana hati yang menangis..
Badan begitu sakit, terbatuk hingga mengejang, wajah menjadi tirus, kaki mulai timpang, kulit berkeropeng, kehabisan darah, dan tulang mulai rapuh..
Diriku sudah tiba pada tingkatan yang paling rentan
Sehingga hanya dengan satu kali entakan saja.. HANCUR SUDAH!



Sampai kapan harus bersembunyi?
Di balik senyum yang mengembang, mata yang berbinar, dada yang membusung dan dagu yang terangkat?
Mau sampai kapan kau bersembunyi di balik kata yang sarat akan makna cinta dan hubungan darah?



Akulah hipokrat sejati..
Hipokrat yang sibuk menggembar-gemborkan upaya untuk memusnahkan para hipokrat yang lain
Hipokrat yang gemar menuding dan menunjuk
Sibuk membongkar aib orang lain, sementara aibku sendiri tersembunyi rapat-rapat di sudut saraf otak..
Akulah hipokrat..



Pandanganku teralih kepada dua anak jalanan yang berpakaian lusuh..
Walaupun dari luar keduanya kelihatan begitu susah, tapi tidak ada gurat-gurat keluhan di wajah mereka..
Mereka bisa tertawa dengan lepas..
Bermain dengan akrab di bawah air hujan
Bergulat dengan riangnya
Aku penasaran, bagaimana reaksi mereka kalau aku menyodorkan  sebuah  Tiramisu
Dengan kopi yang diimpor dari Italia, dicampur dengan Kahlua, diberi krim
mashcarvone yang diimpor dari Australia, ditaburi cokelat bubuk dan di garnish dengan chocolate sauce dan cinnamon stick.
Hmmmm..
Mungkinkah mereka akan melupakan keakraban yang mereka perlihatkan sekarang?
Mungkinkah rasa susah senang bersama, senasib sepenanggungan akan mereka buang hanya untuk berebutan sebuah Tiramisu?



Ego.
Kembali berujung pada ego
Status,stigma dan pandangan orang.. kenapa semuanya harus menjadi sesuatu yang sangat signifikan?