Powered By Blogger

Kamis, 28 Januari 2010

It's All aBouT " BII "

9 hal tentang seseorang yang sangat ku kenal di hatiku...BII..



1. I love what I do and He Do What I Love





Yup selama 8 bulan ini, bii lebih banyak memilih untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak aku sukai, misalnya minum kopi, ngeroko, bgadang ( maklum bii yang ini tuh doyannya ngelakuin sesuatu kayak mas-mas :D ), dan bahkan ia merubah kebiasaan yang kayak mas-mas itu dengan hal positive seperti ngehina gue, nulis, berceloteh, merenungi dan sok romantis dengan alam, HUJAN2AN!!!, belajar hal2 yang seakan mikirin hidup dan dunia (haha bahasa gue  :P), nyanyi2 sendiri, menari, ‘cuci mata’ (fufufufu) dll. Dan bii juga selalu berusaha untuk memaksa gue melakukan apa yang jadi impiannya ( dengan kalimat ancaman, kalo kmu ga ngelakuin itu aku mau nangis aja ) , jadi mahasiswa di awal tahun dan bersiap-siap dengan masa depan ;D



2. Balance



prinsipnya bii, Slow But Sure. Yah pokoknya semua harus dijalani dengan santai. Hari ini mam PIzza Hut besoknya mam pecel lele ajah. Hari ini nonton pelm dan malas2an besoknya seharian ketiduran di kos temen, dasar…!!!



besoknya nge-drill tugas-tugas kampus, gentayangan di kampus dan ngisengin tukang bubur ayam. WORK HARD PLAY HARD. ya gak? hahahaha



Tapi kadang, menjadi tantangan besar buat bii untuk tetap menjaga keseimbangan dalam hidup ini. Maklum bii yang ini tipikal perempuan pemikir dan tempramen ( kalo apa yang dia pikir ga dapet jawaban, dah pasti orang yang lewat di jadiin sasaran emosinya itu…hhha ). misal kalo ada yang ngomentarin “ kaki kamu itu kayak tong sampah y..bauuu..!! (padahal cuma becanda) kdang dipikiriiiiiiiiiiiiinnn ma si bii ini . yah , kadang2 masih susah untuk memutuskan respon dan tindakan yang tepat. Karna pada dasarnya si bii ini pingin selalu melakukan hal yang benar. Do the right thing. Tapi karna saat ini dia baru belajar mengeja kata B-E-N-A-R itu, yahhh githu deh… lemot kadang2..hehe



Tapi kalo dari segi planning, jangan ditanya. She plan a lot. meski ada banyak yang gak terlaksana akhirnya . Karna kalo menurut bii, gak cuma kerjaan ato tugas aja yang perlu di rencanakan dan masuk ke organizer, tapi liburan jugaaaaaaaaaa. Its Holiday, bii



3. Ceroboh, Pelupa, terburu-buru, budi.





Yah,, kekurangan cewek aneh satu ini adalah ceroboh, pelupa, terburu-buru dan budi (budek dikit). Gue sih berharap dia bisa lebih calm down dan tenang menghadapi semua perubahan yang terjadi. I’ll be more ready for the change and to make the change!!!!



4. Tulisannya jelek





Bener sekali , tulisan tangan bii berbanding lurus sama dia kalo lagi mangap pas tidur…ANCOOOOOOOR…hahah. Mungkin karna dulu cita-citanya pingin jadi Dokter Ahli Bedah Syaraf gak kesampean jadinya cukup bisa niru tulisan tangannya dokter aja sama kata sarap yang menempel di otaknya ,, hehehehe



5. I prefer to treasure memories than properties





Intinya, bii itu suka FOTO. Narsis level akut. meski sekarang sudah mengalami terapi bermacam2  tapi tetep aja, sekalinya dipancing buat difoto,,,keluar deh kenarsisanya. Makanya bii paling cocok ma orang2 yang suka memotret daripada dipotret. I miss my patient-personal photographer ever, olive mahardika… T.T



Tapi paling gak skrang , bii belajar untuk menyukai objek foto selain diri dia sendiri. Akhir2 ini dia suka foto-foto gue… tiap ada kesempatan, dia slalu nyolong kesempatan foto gue.mungkin baginya gue itu Sejuk dan indah kali ya??



6. Moody



Nah..ini dia penyakit yg bii banget. Jangan kaget kalo hari ini liat bii senyum2 sumringgah gak jelas, besoknya malah ketawa malem-malem di atas pohon beringin ( Ups ) mksudnya besok malah manyun2 gak keruan. banyak yang bilang mungkin bii lagi ‘dapet’ padahal sebenrnya emang penyakit moodynya lagi kumat ajah. Bisa aja loh, hari ini bii super sibuk besoknya malah disco lazy time…. ck ck ck  Ayo bii, dikontrol lagi mood-nya



7. Gak seneng diprintah



Sejujurnya, bii paling ogah diperintah, apalagi dengan cara2 bossy. No way lah, mbok ya kalo mau sesuatu itu dengan minta tolong atau dengan cara lembut githu… ya gak?? tapi bii mau dikritik kok! malah akhir2 lebih senang menerima masukan dan kritikan yang bisa membuat bii menjadi lebih baik. Tapi ada yang bilang bii itu penurut, well mungkin awalnya penurut,, karna masih husnudzon…mungkin it’s for good, tapi terkadang dia juga jadi orang yang paling keras kepala dan egois banget..but this is you bii..and I love everything bout you



8. PeCinta Film banget



Ini adalah pengaruh cita-cita yang ga kesampean jadi artis holiwuttt... (punya wajah cantik yang digandrungi sama semua orang..” MAK EROT ) Jadi apapun yang berhubungan dengan film pasti bii suka. Jhony Deep ? KEREN! Lee Meen Ho ? Cool! KiM Bum ( ga jelas juga KIM BUM apa WATER BUM..gue ga suka pelem china ) ? Wow!!, bahkan kalo kambing jantan dikasih make up trus disuruh ACTION, pasti kata dia luarrrr biasaaaa… (hihihihihi) Pokoknya buat bii, semua film itu keren. Kcuali film2 kegemaran gue katanya



9. Senyum.



Dan terakhir nie……bii banyak dikenal dan dikenang gara2 senyumnya! suwer! hihihihi….. banyak yang bilang gak bii kalo gak senyum . Awal perjumpaan gue ma dia aja karna dia senyum – senyum sendiri ga jelas ma gue..entah karna tertarik atau apa, tapi jujur, senyumnya itu yang memikat gue untuk ingin slalu sama dia.



dari smua tentang catatan ini, gue akan slalu suka dengan diri dia sebenarnya,


catatan ini juga gue dedikasikan untuk dia.terlepas nanti dia masih sama gue atau bener2 hilang,yang jelas


dia akan slalu hidup selama catatan ini masih ada


luv u

Rabu, 27 Januari 2010

- ketenangan -



Tak terasa waktu berjalan begitu cepat.. Tapi aku merasa masih diam di tempat.. Aku mendapatkan sapaan dari KESEMPATAN, dia mengajaku untuk berjalan bersama. Tapi aku hanya sekedar menerima sapaan dengan tangan menyaut kepadanya..


Aku terus berjalan, tapi terasa diam di tempat. Aku memikirkan hal yang masih mengganjal di pikiranku. Apakah itu? hanya memikirkan seorang teman yang bernama KETENANGAN. Sejak lama memang beliau tidak menyapaku.. entah pergi kemana..


Aku ingin mencari KETENANGAN tapi aku tak tau tempat dan bentuk rupa KETENANGAN itu sendiri. Yang kutahu adalah sepucuk kertas yang dititipkan oleh KETENANGAN padaku setelah sekian lama. “IKHLAS” itulah yang dituliskan..


Aku membaca tulisan itu sambil duduk, berhenti sejenak dan melanjutkan untuk berjalan lagi. Saat kurasa aku lupa kata yang tertulis tadi, aku kembali duduk dan membaca.


Mungkin orang mengira aku orang pecundang. Hahahaha.. kadang pula aku menganggap diriku seorang PATUNG PECUNDANG RAKSASA. Bahkan mungkin orang mengira aku orang yang bodoh, terlalu bodoh untuk mengingat 2 suku kata tadi “IKHLAS”.


Ketika aku sadar, aku harus pergi menjemput REVOLUSIONER. Dan aku memang melihat dia berada di depanku, tapi dengan menghujam balik dengan hakim-hakim yang tertuju langsung mukaku


Aku mungkin telah rusak, begitu lemah aku terbuat. Aku ingin TERIAK, tapi merasa tak sempurna bagian-bagian tubuhku.. Aku ingin BERLARI, tapi merasa tak punya waktu yang kosong..


Akhirnya.. aku hanya berhenti, menyusun kembali bagian-bagian tubuhku yang pecah dan rusak. Sejenak memandangi kertas bertuliskan “IKHLAS” itu yang mulai usang.


Para WAKTU dengan angkuhnya pergi berjalan tanpa menghiraukan ada nafas yang terengah-engah disampingnya. Mereka hidup di wilayah seantero jagat raya ini dengan gaya mereka sendiri.. Dengan paradigma-paradigma yang tak ku mengerti apa maksudnya.. Dengan kebiasaan yang membosankan..


Aku tak mampu berjalan di depan, karena aku tak bisa memimpin dengan kondisiku yang tak utuh. Aku tak mampu berjalan di belakang, karena aku mungkin tak bisa mengikuti apa yang di ucapkan seseorang di depanku.


Aku ingin berjalan bersama waktu, aku ingin bersahabat dengan waktu.. Tapi terlalu sombong buatku..


Dan aku hanya mempunyai kertas tadi yang dititipkan KETENANGAN..

Selasa, 26 Januari 2010

catatan seorang pecundang



ditulis di bawah jembatan layang menuju Matraman
dengan sebatang Samsoe dan beberapa lembar surat..



inspirasi: sebuah foto, beberapa lembar surat,sebuah lagu dan sebuah kenangan


Jakarta..
Matahari terik membakar kulit
Sama seperti hati dan pikiran yang sedang terbakar..



Di seberang berdiri toko "Kaca"
Bayanganku terpantul di sana..
Duduk sendiri sambil termangu, sesekali menghisap Samsoe dengan nikmat ..
Berusaha melepaskan kepenatan..
Awalnya, sang bayangan diam
Namun, tiba-tiba sang bayangan berdiri, melangkah keluar dari dalam cermin
Menghampiriku, menjulurkan lidah, dan tertawa mencemooh dengan kerasnya..
"Ha ha ha! Liat diri lo, malang.. Mana omong besar yang selama ini lo umbar? Mana diri lo yang selama ini lo bangga-banggain?



Mana kejayaan yang lo cari? Mana kejahatan yang lo rencanakan? Pecundang!"
Sang bayangan meludahiku, kemudian hilang..



Aku merasa muak, terjebak..
Terjebak pada situasi yang tanpa sadar telah aku ciptakan sendiri..
Sebuah situasi dimana aku mengharapkan adanya gelak tawa, senandung merdu dan kejayaan..
Tapi apa??
Aku sendirian di dalam keadaan itu. Terkunci.
Jalan setapak yang telah kurintis, membuyar..



Aku punya koin emas yang bernilai tinggi
Menurutku, nilainya tinggi.. tak perduli orang lain setuju atau tidak
Kubawa koin emas itu ke puncak gedung tertinggi di Jakarta
Ku letakkan ia disana agar ia tahu, seberapa aku menilai tinggi dirinya..
Namun hanya dalam hitungan detik, ketika ku palingkan muka..
Koin emasku hilang.
"Tolong! Ada yang mencuri koin emasku!"
Tapi ..  bagaimana kalau koin emas itu tidak dicuri?
Mungkin koin emas itu sengaja menjatuhkan dirinya ke bawah, ke dalam genggaman seorang laki-laki tua berbau tengik..
Atau mungkin, koin itu sengaja menggelinding mencari orang yang menurutnya lebih layak untuk menjadi pemiliknya?



Aku pecundang.
Kemanapun melangkah, kemanapun menoleh..
Kata itu selalu mengerling padaku
Melekat erat pada keningku
Aku seorang pecundang.
Yang dipecundangi dua kali oleh seorang pecundang
Jadi siapa yang benar-benar pecundang sekarang?
Siapa yang lebih pecundang?
AKU!



Aku berangan terlalu jauh, terlalu sempurna..
Aku lupa, bahwa aku hanya manusia yang memiliki keterbatasan
Ku letakkan pengharapanku di tempat yang terlalu tinggi, yang membuatku tidak dapat mengambilnya lagi..
Aku terlalu dibutakan oleh filosofi bawang
Bawang memiliki kulit yang berlapis-lapis
Tidak bisa melihat daging bawang hanya dengan sekali mengupas kulitnya
Diperlukan beberapa kali pengupasan .. yang kadang bisa membuat orang meneteskan airmata
Itu harga yang harus dibayar untuk melihat daging si bawang
Tapi dimana masalahnya?
Pada bawang yang ini aku juga mengupasnya berkali-kali.
Memang.
Memang kau mengupasnya berkali-kali,
Tapi kurang! Kau baru tiba pada lapisan ketiga, dan kau berhenti ..
Bodohnya, darimana kau tahu bahwa lapisan itu merupakan lapisan yang terakhir?
Darimana kau bisa yakin bahwa itu dagingnya?
Mungkin saja daging si bawang yang sesungguhnya masih jauh tersembunyi disana
Yah, aku terlanjur terbuai dengan keelokan bawang..



Tertipu..
Sebenarnya aku yang ditipu atau dia yang tertipu?
Tak ada niatan untuk menipu
Lalu kenapa berakhir dengan aku yang merasa ditipu?
Aku tertipu oleh keadaan, situasi dan kondisi yang semuanya serba MENIPU!
Aneh.
Awalnya semua begitu meyakinkan, begitu pasti dan mantap
Yah, tak heran aku menjadi pecundang
Lagi-lagi aku terbuai dengan begitu mudahnya
Semua yang terlihat mantap dan meyakinkan mulai bergoyang, bergeser dan berguncang mengerikan.. dan akhirnya hancur menjadi serpihan..
Tipu.



Perjalanan dari toko mainan yang penuh dengan miniatur pesawat menuju utara Jakarta seperti membuka pikiranku..
Membuat, membentuk dan mendatangkan sebuah pemikiran baru
Sebuah kesadaran yang menampar wajahku dengan kerasnya
Kemurungan setelah ditinggal pergi seorang teman baik menyempurnakan segalanya



Satu telah menjadi dua, dia berubah menjadi mereka..
Dua lebih kuat dari satu, pasti..
Sehingga satu yang lain tidak mungkin bisa melawan dua
Apalagi saat kondisi satu sedang terluka parah, sakit dan merasa tidak utuh
Satu tak mungkin kuat melakukannya sendiri



Aaaahhhh!! Bayangan-bayangan terus berkelebatan
Otak ini terasa bagaikan sebuah mesin pemutar piringan hitam yang sudah tua..
Lelah .. terus diputar, dipercepat, dihentikan, diulang lagi..
SAKIT!



Menjelang datangnya hari,
Warna-warna bedebah, jahanam dan keparat itu kembali meneror
Membuatku mau tidak mau memikirkan hal-hal tidak menyenangkan yang dibawa oleh warna-warna itu..
Sejuta peluang kegagalan terngiang di telinga



Dua sisi mata uang kembali merebak ke permukaan..
Kerelaan berbenturan dengan ego
Siapa yang lebih layak untuk bahagia?
Mereka yang sudah memiliki segalanya dan sudah nampak bahagia dari luarnya yang selalu mendapatkan apa yang mereka mau dengan cepat, atau…
Kalau satu bahagia, satunya akan terluka
Tidak adil.
Kenapa tidak bisa keduanya bahagia atau terluka pada saat yang bersamaan?
Ada ego yang berteriak minta didengar,
Ada ego yang yang harus diselamatkan,
Ada ego yang menyeruak,
Tapi ada ego yang harus dibunuh..
Lalu, ego apa ini?



Hujan turun..
Begitu deras disertai petir yang menyambar
Membawa bau tanah yang busuk yang bercampur dengan air hujan yang amis..
Mengiringi suasana hati yang menangis..
Badan begitu sakit, terbatuk hingga mengejang, wajah menjadi tirus, kaki mulai timpang, kulit berkeropeng, kehabisan darah, dan tulang mulai rapuh..
Diriku sudah tiba pada tingkatan yang paling rentan
Sehingga hanya dengan satu kali entakan saja.. HANCUR SUDAH!



Sampai kapan harus bersembunyi?
Di balik senyum yang mengembang, mata yang berbinar, dada yang membusung dan dagu yang terangkat?
Mau sampai kapan kau bersembunyi di balik kata yang sarat akan makna cinta dan hubungan darah?



Akulah hipokrat sejati..
Hipokrat yang sibuk menggembar-gemborkan upaya untuk memusnahkan para hipokrat yang lain
Hipokrat yang gemar menuding dan menunjuk
Sibuk membongkar aib orang lain, sementara aibku sendiri tersembunyi rapat-rapat di sudut saraf otak..
Akulah hipokrat..



Pandanganku teralih kepada dua anak jalanan yang berpakaian lusuh..
Walaupun dari luar keduanya kelihatan begitu susah, tapi tidak ada gurat-gurat keluhan di wajah mereka..
Mereka bisa tertawa dengan lepas..
Bermain dengan akrab di bawah air hujan
Bergulat dengan riangnya
Aku penasaran, bagaimana reaksi mereka kalau aku menyodorkan  sebuah  Tiramisu
Dengan kopi yang diimpor dari Italia, dicampur dengan Kahlua, diberi krim
mashcarvone yang diimpor dari Australia, ditaburi cokelat bubuk dan di garnish dengan chocolate sauce dan cinnamon stick.
Hmmmm..
Mungkinkah mereka akan melupakan keakraban yang mereka perlihatkan sekarang?
Mungkinkah rasa susah senang bersama, senasib sepenanggungan akan mereka buang hanya untuk berebutan sebuah Tiramisu?



Ego.
Kembali berujung pada ego
Status,stigma dan pandangan orang.. kenapa semuanya harus menjadi sesuatu yang sangat signifikan?